MENGENAL PROSESOR OCTA-CORE ANDROID

Salammualaikum..sahabat,,
Samsung sempat mengejutkan industri telepon seluler pintar dengan mengeluarkan ponsel berprosesor Octa-core alias delapan inti. Adalah varian Samsung Galaxy 4 dengan prosesor Exynos berbasis ARM System-on-Chips (SoCs) yang pertama kali menyandang status sebagai ponsel berprosesor octa-core.


Setelah itu, Samsung mencoba menerapkannya pada varian Samsung Galaxy Note 3 dan terakhir pada Galaxy 5. Sepertinya tren tersebut akan terus dipertahankan oleh vendor asal Korea Selatan ini untuk produk mereka mendatang. Hanya, harga ponsel dengan prosesor octa-core bikinan Samsung terbilang mahal bagi kebanyakan orang.
Pada akhir tahun lalu, perusahaan pembuat prosesor MediaTek meluncurkan apa tang mereka sebut sebagai prosesor "octa-core sungguhan pertama di dunia". Tentu MediaTek tak asal mengklaim kelebihan produknya itu. Sebab, jelas Samsung sudah terlebih dulu membuatnya. Bedanya, sementara prosesor Exynos hanya empat core yang aktif secara bersamaan, sementara semua delapan core prosesor MediaTek berfungsi.


Menariknya, harga ponsel yang dipersenjatai prosesor octa-core MediaTek tergolong relatif terjangkau dibanding harga ponsel pintar merek Samsung. MediaTek selama ini dikenal sebagai pemasok prosesor untuk ponsel pintar buatan Cina dengan harga murah. Di Indonesia, ponsel octa-core sudah banyak beredar, antara lain Pixcom Odissey, IMO Clarity, K-Touch Octa, dan V-gen S1.
Lantas yang menjadi pertanyaan, apa beda ponsel octa-core dengan quad-core atau dual- core yang sudah di kenal banyak orang? Mengutip situs digitaldimensionoftechnology, pada prinsipnya ponsel pintar adalah sebuah komputer mungil, seperti komputer pribadi (PC) di rumah. Apa yang bisa dikakukan PC, seperti membuaka internet, membuat dokumen, dan memutar video, dapat dilakukan ponsel pintar.


Untuk melakukan semua tugas itu, sebuah PC dilengkapi central prosessing unit (CPU). Pada umumnya, PC yang sudah sedikit tua hanya diperkuat prosesor single-core. Lalu, bila PC cukup dengan prosesor single-core untuk melakukan berbagai tugas tersebut, mengapa sebuah ponsel pintar harus memakai prosesor dual, quad, dan octa-core, yang ukuran fisiknya jauh lebih kecil ketimbang PC?


Sebagai ilustrasi, mungkin dapat dibandingkan antara prosesor dan cara kerja mesin kendaraan. Sepeda motor, misalnya, hanya memiliki satu ruang mesin pembakaran dengan satu silinder, satu piston, dan satu busi. Ketika bahan bakar disemburkan kedalam silinder,busi menghasilkan percikan api dan ledakan yang akan mendorong piston. Hasilnya, sepeda motor melaju. Tapi dengan satu silinder tentunya lajunya sangat terbatas.


Adapun mobil rata-rata memiliki empat silinder. Tenaga yang dihasilkan tentu kebih besar ketimbang satu silinder. Menariknya beban kerja pada mesin empat silinder dibagi rata sehingga setiap silinder tak harus menanggung beban kerja berlebih yang dapat membuat mesin cepat panas. Nah, cara kerja prosesor mirip cara kerja mesin kendaraan tersebut. Semakin banyak jumlah core yang diusung, semakin ringan beban kerja prosesor. Dampaknya, panas yang dihasilkan semakin sedikit.


Tantangan yang dihadapai industri prosesor saat ini adalah bagaimana membuat prosesor seefisien mungkin. Seperti mesin dengan satu silinder, prosesor single-core juga menghasilakn panas berlebih. Akibatnya, kosumsi listrik menjadi boros dan daya baterai cepat habis. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan membuat prosesor yang memiliki banyak core, seperi kendaraan dengan banyak silinder.


Prosesor dengan jumlah core banyak mampu membagi beban pada setiap core yang ada menjadi lebih ringan. itu sebabnya ponsel dengan prosesor quad-core jauh lebih efisien dalam penggunaan listrik ketimbang ponsel dual-core. Begitu pula, ponsel octa-core akan kebih efisien dibanding ponsel quad-core dan dual-core.


Jadi, saat Anda akan membeli ponsel pintar, mungkin ada baiknya melihat jumlah core yang ada dalam prosesor yang disandangnya. Semakin banyak jumlah core, semakin lama daya tahan baterei sebuah ponsel.
                          * salam sahabat semoga bermanfaat *

                                                                                          sumber nyulik
                                                                        by-firmana@tempo.co.id

Share:

Tidak ada komentar:

Popular Posts

G.A.D™. Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Sofyan Aditya

Subscribe Here

Translate

Flickr

Recent Posts