PEMBODOHAN DI FACEBOOK BERMODUS AGAMA, AMIN DAN LIKE

Kita semua pasti pernah melihat postingan di facebook atau media sosial lainnya dengan Gambar orang cacat , sakit, meninggal ,kecelakaan, kesusahan, mahluk aneh dan lain sebagainya.
Dengan dibubuhi kalimat-kalimat ajakan untuk like ,komen, share dan di janjikan dengan syurga, pahala dan lain sebagainya.
Perlu kita ketahui dan saya tegaskan disini bahwa Itu semua dilakukan hanya untuk mencari rating popularitas dan banyak juga yang menggunakan cara itu sebagai sebuah kepentingan bisnis atau politik.
Lalu apakah kita sudah pernah atau sudah berapa kali kita membeeikan like ,komen, atau share pada posting di medsos yang seperti itu?
Kebanyakan dari kita tidak menyadari dengan hal demikian, karena gambar yang ditampilkan biasanya sangat meyakinkan dan tentunya membuat kita iba, apalagi sebagai manusia yang punya hati nurani, pasti tidak akan tega melihat gambar kepedihan, kesengsaraan tersebut dan juga gambar lain dengan manipulasi kata-kata yang mendorong agar kita mau membeeikan like, komen dan share
dan kebanyakan dari kita juga tidak menyadari kalau kita sedang di manfaatkan oleh seseorang atau pihak yang tidak bertanggung jawab demi keuntungan pribadi.

Biasanya status yang sering di temukan dimedsos Contoh-contohnya seperti ini:

Klik like Dan Aamiinkan nenek ini supaya nenek ini dipermudahkan Rezkinya..
Klik like Jika ingin do'a anda terkabul naik haji,
Klik like Jika anda setuju dengan status ini,
Klik like Dan jawab salam ku jika anda benar benar muslim,
Klik like Jika anda ingin ibu anda masuk Syuga,
Klik like Lalu ketik angka 0, dan lihat apa yang terjadi pada gambar ini.
Dan ratusan embel-embel yang tertulis di dalamnnya.

Serta masih banyak lagi kalimat yang hampir sama seperti itu.
Dari bermacam cara kalimat bahkan sampai menjual agama tanpa berpikir panjang atau resiko supaya dapet like, komen , share yang banyak, INTINYA tujuan penipuan dengan modus menggunakan status orang orang terkenal, dan menggunakan Foto Profil Artis, Ustadz, Ustadzah seperti
Pipik Dian Irawati, Yusuf Mansyur, Oki Stiana Dewi, dan dari jajaran artis seperti, Citra Kirana, Ayu Ting Ting, Julia Peres, Raffi Ahmad , Deni Syahputra, Ayu Kadek Devi, Tyas MirasihAgar, Rini Risnawati, dll tentunya akan segera dapat respon cepat dari para fans orang-orang yang dijadikan sebagai foto profil tersebut, padahal semua itu adalah akun kloningan (PALSU).

Status yang mendapat lebih dari 500.000 like bisa dijual mahal bisa untuk kepentingan yang lebih besar lagi. Misal, kepentingan survey, politik (kampanye) dan segala macam kebohongan manipulasi bukti seolah hasil dari polling.
Nilai jual kira-kira dari 100.000 LIKEe bisa dijual USD.150. (Rp.2 juta) bahkan ada yang menghargai sampai USD.200. per 100.000 LIKE Biasanya tergantung seberapa cepat like itu bisa diperoleh. Setelah dibeli pihak tertentu, Posting atau isi status dirubah, yang sebelumnya adalah gambar, tulisan, simbol keagamaan atau foto sedih dll, akan diganti dengan produk iklan. Jadi seakan iklan itu sudah mendapat ratusan ribu like.

Jual beli like tidak hanya memanfaatkan akun pribadi kloningan namun juga pada halaman publik mereka yang akan mereka jual. Begitu halaman sudah mencapai target like yang mereka inginkan, selanjutnya halaman akan dijual untuk mendapatkan keuntungan kepada para pelaku bisnis yang akan membuat mereka terlihat populer.

Sebuah blog yang diposkan oleh Daylan Pearce, ahli mesin pencari di Next Digital di Melbourne, Australia, belum lama ini menjelaskan bagaimana cara kerja penipuan (scam) dan menunjukkan bagaimana halaman-halaman tersebut dijual.
Unggahan gambar yang berisi deskripsi seperti "Klik `like` jika Anda bisa melihat harimau", atau "Berikan komentar dan lihatlah apa yang akan terjadi" dan segala modus posting yang mereka buat digunakan untuk mengumpulkan "like" dan komentar untuk sejumlah halaman.
Begitu halamannya telah mengumpulkan ribuan "like" dan komentar, maka halaman tersebut akan memiliki posisi tertinggi dalam News Feed para pengguna Facebook.
"Like" bagaikan mata uang bagi situs tersebut. Pearce mengungkapkan bahwa halaman dengan 100.000 "like" dapat dijual seharga US$ 200 (sekitar Rp 2 juta). seperti yang telah dijelaskan diatas
Pearce menjelaskan dalam blognya, semakin banyak "like" dan "share" dan komentar yang didapat, semakin terbuka pula peluang mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu pendek dan panjang.
Begitu sebuah halaman sudah mendapatkan ribuan "like" (dengan cara menipu), maka halaman itu akan dijual ke orang lain yang ingin populer dalam waktu cepat. Informasi halaman pun diubah, bukan lagi soal kanker, binatang dan sebagainya, tapi mengenai bisnis.

David Em, peneliti jaringan keamanan senior di Kaspersky Lab berkata. "Situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter mengalami peningkatan target kejahatan dunia maya."
"Alasan utamanya adalah kepercayaan yang dirasakan oleh orang-orang saat berhubungan dengan para sahabat mereka secara online. Orang-orang lebih senang mengklik sebuah link yang dibagikan teman, dan rasa kepercayaan itulah yang dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan di dunia maya.

Dan saya sebagai admin blog ini secara pribadi saya mengecam dengan keras tindakan para penipu yang memanfaatkan apapun mediannya untuk menarik perhatian dan membuat terlena tak terkecuali dengan mengatasnamakan Agama Islam dengan menggunakan ayat Al-Qur'an dan Hadist, sebagai alat untuk mencapai tujuanya bahkan ini yang paling banyak digunakan.
Perlu kita ketahui juga bahwa gambar dalam postingan mereka didapatkan dari mesin telusur seperti google dll, dan gambar-gambar tersebut adalah gambar-gambar lama yang diungah satu tahun yang lalu bahkan ada yang lebih lama lagi, dari hasil penelusuran saya mengenai salah satu gambar yang di posting diunggah lebih dari setahun dan dari tempat, kejadian, serta informasi yang tertera tidak sama dengan apa yang diposting di media sosial, karena tujuan mereka (para moduser) hanya untuk mendapatkan "LIKE" dengan membuat status atau postingan semenarik mungkin tidak perduli darimanapun sumbernya.
Berikut adalah contoh gambar yang saya ambil dari facebook.


Dari gambar-gambar diatas seharusnya kita sudah bisa melihat fakta dari kebohongan dan niat busuk mereka, kita semua tau siapa natasha wilona dan apa agamanya, dia wanita NON MUSLIM si penipu di balik foto profil dengan entengnya membuat status sedemikian rupa dan entah karena saking bodohnya kita atau smartphone yang kita punya kurang cerdas sehingga dengan lebih entengnya kita menulis amin dan memberikan like  LUAR BIASA!!!

Sekarang bagaimana kita menyikapi status dengan modus bawa-bawa agama,syurga dan tetekmbengek lainnya. Apa masih akan like , share , percaya apabila melihat yang sperti itu?, Tentunya kita bisa berpikir sendiri dan menilai dengan baik.

Kesimpulanya para moduser tersebut menggunakan Agama Islam dan dan semua yang melingkupi baik Al-Qur'an maupun Hadist dan juga umat muslim sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan pribadi, dan ini jelas merendahkan martabat umat Islam, karena kita dibodohi dengan cara-cara licik mereka, keyakinan kita yang begitu besar terhadap Islam dan yang ada di dalamnya, baik langsung maupun tidak langsung telah di manfaatkan, diperjual belikan dan kita tidak menyadarinya.

Tetapi ada yang perlu kita cermati juga disini, bahwa kesalahan tidak sepenuhnya ditunjukan kepada mereka (para moduser) melainkan kita juga punya andil untuk kesuksesan yang membuat mereka tetap eksis di dunia maya dan semakin  berani mngatasnamakan agama untuk kepentingan bisnis mereka, lalu apa yang salah dari kita, kesalahan kita adalah kurangnya rasa penasaran, rasa keingin tahuan kita terhadap apa yang terjadi di sekeliling kita sehingga kita tidak menyaring apapun yang masuk dan menelanya bulat-bulat tanpa mencari tau apakah itu sebuah kebenaran ataukah terdapat selimut kebohongan di dalamnya.

Jadi menurut pendapat saya pribadi, rasa penasaran dan keingintahuan itu penting agar kita dapat menelusuri apa yang terjadi di sekeliling kita, sehingga kita bisa lebih hati-hati terhadap segala sesuatu termasuk informasi yang datang apakah itu sebuah kebenaran atau hanya kebohongan yang mebuat kita tertipu dan terperosok semakin jauh kedalam jurang kebodohan.

Di era digitalisasi sekarang ini dimana semua informasi yang datang bisa langsung kita lihat dan kita kendalikan dari genggaman tangan seharusnya kita bisa nenjadi lebih peka dan cerdas dalam menyikapi apa yang terjadi di sekeliling kita, terciptanya sebuah produk benama smartphone (telepon pintar) membuat kita lebih mudah mendapatkan informasi yang kita inginkan bahkan apa yang terjadi jauh diluar sana bisa kita ketahui lebih cepat dan seharusnya itu membuat kita lebih cerdas kalau kita bisa memanfaatkannya dengan baik sehingga kita tidak gampang dimanfaatkan melalui informasi yang belum jelas kebenarannya.

BUAT APA PUNYA SMARTPHONE
              KALAU HANPHONYA SMART
                          YANG PUNYA MALAH O,ON
                                                              (GADVEND)
                   
Saya berharap bahwa kata-kata saya diatas tidak menjadi pembenaran. karena ketidak pekaan kita terhadap segala informasi yang kita terima dan tidak menjadikan kepintaran alat yang kta miliki sebagai sarana belajar ntuk memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman yang paling mudah dan cepat, semoga kita menyadari akan hal itu dan menjadikannya lebih bermanfaat.


Sumber Refrensi:
Citangkolo Net
liputan6 com
facebook


Share:

Popular Posts

G.A.D™. Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Sofyan Aditya

Subscribe Here

Translate

Flickr

Recent Posts